Komisi X Tinjau Pembukaan ASEAN Para Games ke-6 di Solo

19-12-2011 / KOMISI X

Pesta olah raga bagi penyandang disabilitas se-Asia Tenggara (ASEAN Para Games) ke-6 di Kota Solo, Jawa Tengah secara resmi dibuka Wakil Presiden Boediono, (15/12). Acara pembukaan turut dihadiri sejumlah anggota Komisi X DPR RI, Komisi dewan yang membidangi pendidikan dan kebudayaan, pariwisata dan industri kreatif, serta pemuda dan olahraga.

Anggota Tim Komisi X yang turut serta pada kunjungan kali ini, Theresia EE. Pardede (F-PD), Hj. Harbiah Salahuddin (F-PG), Itet Tridjajati Sumarijanto (F-PDIP), H. Raihan Iskandar (F-PKS), H. Nasrullah (F-PAN), Jamal Mirdad (F-Gerindra), dan Djamal Aziz (F-Hanura).

Pembukaan ASEAN Para Games ke-6 ditandai dengan aksi pendaki gunung tuna daksa pertama Indonesia penakluk gunung Elbrush dan Kilimanjaro, Sabar yang menyalakan obor. Aksi itu memukau ribuan penonton yang memenuhi Stadion Manahan, Solo. Sabar yang hanya memiliki satu kaki ini meluncur menggunakan tali dari tribun kehormatan, menuju lokasi obor. Bahkan, Sabar harus memanjat tembok setinggi 3 meter sebelum sampai pada lokasi obor. Setelah berhasil memanjat tembok, ia kemudian memberikan obor kepada rekannya untuk dinyalakan.

Aksi Sabar kemudian diikuti dengan penampilan beberapa artis ibu kota seperti Joe Tobing, Warna, dan Ramona Purba. Dalam ajang ASEAN Para Games kali ini Indonesia menurunkan 250 orang atlet. Sementara jumlah keseluruhan atlet yang berlaga berjumlah 2.500 orang dari 11 negara se-ASEAN.

"Para atlet yang mengikuti ASEAN Para Games ini adalah orang-orang yang istimewa. Orang-orang yang tidak gampang menyerah untuk mencapai prestasi. Saya salut dan menaruh rasa hormat yang tinggi kepada saudara-saudara." Kata Wakil Presiden Boediono dalam pidato pembukaannya.

Anggota Komisi X DPR RI, H. Raihan Iskandar (F-PKS) mengatakan upacara pembukaan dengan aksi penyalaan obor oleh atlet tuna daksa menunjukkan semangat optimisme untuk bangkit dan berkarya menunjukkan prestasi. “Pembukaan ini sangat menyentuh rasa kemanusiaan kita,” ungkap Raihan. Dirinya berharap pembukaan ini merupakan awal yang baik bagi seluruh elemen bangsa termasuk para penyandang disabilitas untuk memberikan karya terbaik.

Raihan menambahkan, untuk pembinaan atlet penyandang cacat secara umum memang perhatian pemerintah agak kurang dibanding atlet yang normal. “Mudah-mudahan event ini dapat mendorong pemerintah untuk lebih memberi perhatian terutama dari sisi anggaran,” ujarnya. Raihan menegaskan Komisi X akan terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan anggaran bagi pembinaan atlet-atlet penyandang disabilitas. “Dengan olahraga kita memberi dorongan motivasi bagi mereka ketimbang meminta belas kasihan orang. Pemerintah harus lebih peduli,” tukasnya. (Joe-Tvp) Foto : paragames-2011.com

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...
80 Tahun Indonesia Merdeka, Kesetaraan Akses dan Kualitas Pendidikan Masih Jadi Persoalan
14-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh...
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...